SIGI – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Torabelo memberikan klarifikasi terkait pemberitaan dugaan penolakan pasien berinisial AMR asal Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, pada Ahad dini hari (3/8/2025).
Sebelumnya, keluarga pasien menyebut AMR yang mengalami sakit perut hebat tidak mendapatkan penanganan segera saat tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sekitar pukul 02.30 WITA. Mereka mengklaim bahwa meski ada tempat tidur kosong, pasien hanya ditawari kursi roda.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Subbagian Keuangan, sekaligus Humas RSUD Torabelo, Christine Lossa, SKM,.MH menjelaskan bahwa pada saat itu ruang rawat inap memang dalam kondisi penuh. Namun, pihak rumah sakit tetap berupaya melayani pasien sesuai prosedur yang berlaku.
“Memang saat itu tempat tidur penuh. Tapi kami sudah menawarkan agar pasien bisa duduk di kursi roda sementara, agar tetap bisa dilakukan pemeriksaan awal oleh dokter sambil petugas mencari bed yang tersedia,” jelas Christine.
Ia juga menegaskan bahwa satu ranjang kosong yang dilihat oleh keluarga pasien sebenarnya disiapkan khusus untuk pasien resusitasi, yaitu pasien dengan kondisi yang benar-benar kritis seperti serangan jantung, cedera kepala berat, atau penurunan kesadaran.
“Tempat tidur tersebut memang dikosongkan sesuai SOP, karena jika terjadi kondisi darurat dan tidak tersedia bed resusitasi, pasien dalam kondisi kritis bisa sangat berisiko jika harus langsung dirujuk tanpa tindakan awal,” ujarnya.
Christine berharap masyarakat memahami bahwa prosedur yang dijalankan RSUD Torabelo bertujuan untuk menjaga keselamatan pasien secara keseluruhan, termasuk kesiapsiagaan dalam menangani kasus medis yang paling gawat.
Pihak RSUD juga menyatakan tetap terbuka terhadap masukan dan siap melakukan evaluasi internal agar pelayanan semakin baik ke depannya.





Comment