Toraja Utara – Tokoh politik asal Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Haji Sulianti Murad, SH, MM, atau yang akrab disapa Haji Anti, tengah berada di Desa Sa’dan, Kabupaten Toraja Utara, Tanah Toraja, untuk menghadiri upacara adat pemakaman Rambu Solo bagi almarhumah bibinya.
Dalam keterangannya kepada media ini, Haji Anti mengungkapkan bahwa sebanyak 70 ekor kerbau dipotong sebagai bagian dari prosesi adat Rambu Solo yang sakral dan penuh penghormatan.
“Ada 70 ekor kerbau, untuk acara Rambu Solo. Tante mau dikubur, jadi dibuatkan acara adat Toraja,” ujarnya.
Acara Rambu Solo dikenal sebagai salah satu tradisi adat terbesar di Tanah Toraja yang melambangkan penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal dunia. Kehadiran Haji Sulianti Murad dalam acara tersebut menunjukkan penghargaan tinggi terhadap budaya lokal dan ikatan keluarga yang kuat.
Suasana di Desa Sa’dan terlihat khidmat dan sakral. Warga serta kerabat almarhumah tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian ritual yang berlangsung beberapa hari. Kerbau-kerbau yang dipotong merupakan simbol status sosial serta bentuk penghormatan bagi orang yang telah tiada.
Meski dikenal sebagai politisi yang sibuk di daerah asalnya, Haji Sulianti Murad menunjukkan sisi personal dan komitmennya terhadap nilai-nilai budaya dengan turut serta secara langsung dalam tradisi Rambu Solo yang penuh makna ini.





Comment